Minggu, 12 Februari 2012

Smoker

I always think that smoker is the most selfish person in the whole world. How can?

Tau sendiri kan gimana orang ngerokok itu kalau udah mulai aksinya ngerokok? Suantai dan sangat menikmati hidup dan waktunya dimanapun dan kapanpun. Sementara, orang-orang disekitarnya, di bis, di taman, di kereta, atau dimana pun yang bukan perokok merasa terganggu, batuk-batuk, aku? secepatnya pergi jauh-jauh dari sumber asap tembakau itu berasal!

Ketika ada seseorang yang mengutarakan ketidaknyamanannya akan asap rokok tersebut, reaksinya macem-macem. Ada yang sadar, ada yang langsung matiin rokok, ada yang marah, ada yang ngoceh, dulu ada yang ngatain aku, "Mbak kalau gak kuat ya jangan naik bis ekonomi mbak, naik patas aja." Dalam hati, "Lah pak unfortunately ya pak saya ini mahasiswa, duit buat makan aja pas-pasan, gimana mau naik patas! Sama-sama berduit kelas ekonomi pak, mbok ya saling menghormati pak. Hidup bapak mintanya dihormati muluk buat bapak ngrokok, lah kewajiban bapak buat ngehormati saya kapan bapak penuhin?"

Sometime, rasanya aku malah pengen boongin mereka, "Pak saya ini punya asma, tapi saya ditakdirkan untuk hidup pas-pasan. Kalau buat naik kendaraan umum yang agak mahal saya gak bisa. Sementara asma saya bisa kambuh karena dipicu oleh polusi udara, termasuk asap tembakau, dan bisa berakibat fatal. Kalau bapak tetap memaksakan ego bapak dan membuat saya meninggalkan dunia ini, apa bapak sudah siap jadi tersangka pembunuhan? Apa bapak sudah siap dengan beban mental pembunuh itu pak?"

Ironisnya, most smoker thought that life in God's hand, padahal kemungkinan-kemungkinan buruk seperti itu selalu ada. Rokok memang merupakan senjata ampuh untuk menghindari kekompleks dan rumitnya hidup. But well, itu pikirannya perokok. Look around! Banyak juga kan yang gak ngerokok dan tetap bisa survive segimana sulitnya hidup! Dan hello? manusia masih punya Allah yang bisa kita minta apa aja! Dan satu-satunya obat hati yang membawa keberuntungan ya mendekati Allah :)

Tapi pikiranku gak seburuk itu juga buat semua perokok. I mean, we can't generalize population because of one or more mistake, right? Saya menghargai para perokok yang mau menahan untuk tidak merokok di tempat umum, menghindari orang lain yang tidak terbiasa dengan asap rokok, ataupun yang merokok di tempat dimana dia sendiri dan tidak mencemari udara yang dihirup banyak orang.

Tetap saja, it's way better if you don't smoke. Smoke give you nothing but disease. Let's realize and build our health country together.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar